Saturday, September 28, 2019
Buku Aswaja untuk TK di Terbitkan Muslimat NU Jombang
Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Muslimat (IGTKM) se-Jombang menyelenggarakan Seminar Pemantapan Aswaja. Kegiatan ini berlangsung di Balai Desa Peterongan, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (28/9).
Dalam sambutannya, Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU, Nyai Muflihah Shohib Bisri menyatakan bahwa kegiatan pemantapan Aswaja untuk guru TK sangatlah penting. Karena guru adalah model teladan dari para peserta didik, demikian juga penerbitan buku Aswaja untuk TK.
"Tak ada kata terlambat. Penting, buku Aswaja untuk TK dan guru sebagai model. Karena anak-anak itu lebih percaya pada gurunya daripada kepada orang tuanya," kata Seksi Pendidikan PC Muslimat NU Jombang ini di hadapan peserta seminar.
Sebagaimana diketahui, di Jombang sudah menerbitkan buku Aswaja untuk TK, yang ditulis oleh Ketua IGTK, M Nur Liffah.
Ia berharap bagaimana agar guru benar-benar ber-Aswaja. Demikian pula selanjutnya agar murid TK dan RA (Raudlatul Athfal) dipastikan diberikan pendidikan Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) an-Nahdliyah secara benar.
"Kebutuhan untuk kelompok bermain mungkin masih dalam bentuk pujian-pujian. Kalau untuk TK A dan B, dikenalkan misalnya mewarnai lambang NU, pengenalan tokoh pendiri NU, dan seterusnya,” kata cucu KH Bisri Syansuri ini.
Menurutnya, panduan Buku Aswaja di IGTKM sudah ada. “Hal itu agar guru-guru mau mengajarkan dan mengenalkan untuk peserta didiknya,” ungkapnya.
Sementara itu Ustadz Yusuf Suharto yang tampil sebagai pemateri tunggal mendukung agar buku itu dipergunakan secara luas di kalangan TK Muslimat NU sehingga bermanfaat bagi nahdliyin atau warga NU.
"Kita harus ikut menjunjung upaya sesama Nahdliyin. Termasuk dengan menggunakan buku ini secara luas di lingkungan TK Muslimat NU,” kata salah seorang narasumber di Pengurus Wilayah (PW) Aswaja NU Center Jawa Timur tersebut.
Seminar tersebut mendapat sambutan yang hangat dari peserta yang terdiri guru TK, RA, dan KB (Kelompok Bermain) Muslimat NU. Dalam sesi tanya jawab, mereka antusias melontarkan sejumlah pertanyaan, di antaranya terkait dengan cara yang bagus untuk menyampaikan pengetahuan Aswaja an-Nahdliyah agar bisa diterima dengan nyaman.
(Pewarta: Ibnu Nawawi;
Editor: Aryudi AR)
NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Saat mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, para kiai pesantren memahami dan menerapkan betul kalimat “Hubbul wathan minal iman”,...
-
Orang yang sakti tidak suka hura-hura, cari bolo (mengerahkan bantuan), gerudukan dan cari musuh. Orang yang sakti adalah sang pemberani...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Penggagas awal tradisi pembuatan bubur Asyura adalah Nabi Nuh–‘alaihis salam-. Dikisahkan, ketika Nabi Nuh–‘alaihis salam–turun dari kapa...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Kekafiran Penyihir Para ulama berbeda pendapat tentang seorang muslim yang menggunakan sihir, apakah dia kafir keluar dari agama Islam,...
-
Seorang tokoh dan cendekiawan terkemuka Indonesia mengapresiasi upaya dan peran Republik Islam Iran untuk mempersatukan umat Islam tanpa ...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
Oleh: Abdul Wahab Ahmad. Hukum itu ditentukan oleh *Allah dan Rasulullah* saja. Keduanya disebut *Syari*. Tak ada pihak ketiga dalam hal ...



No comments:
Post a Comment