Friday, November 17, 2017

Agama Cinta


Agama cinta lahir untuk perdamaian. Para Nabi, sebagai pembawa pesan perdamaian senantiasa menjadi teladan dalam membimbing umatnya agar menjadi rahmat bagi sekelilingnya. Para Rasul, sebagai pembawa risalah ketuhanan tiada kata henti mengajak umatnya untuk menaati kalimat perdamaian (kalimatun sawa) yaitu menyembah kepada Tuhan Yang Esa, Tuhan bagi seluruh alam.

Agama cinta mengajarkan agar kita menjadi insan yang berguna bagi manusia lainnya. Saling berbelas kasih tanpa pamrih dan tanpa memandang simbol agama dikolom KTP-nya. Agama cinta mendidik untuk saling menghormati kepada sesama maupun yang berbeda.

Agama cinta tidak pernah mengajarkan untuk saling membunuh karena pembunuhan adalah kejahatan dimana pembunuhan satu jiwa dihukumi layaknya membunuh seluruh jiwa. Sebaliknya, agama cinta juga menyatakan bahwa memberikan kehidupan kepada satu jiwa sama artinya dengan memberikan kehidupan kepada seluruh yang bernyawa.

Agama cinta mengajarkan untuk menolong dan membela mereka yang miskin dan fakir. Membela hak-hak kaum tertindas dan dhuafa' serta gemar menolong dengan barang yang berguna karena agama cinta mengajarkan kesetaraan kaum beriman,  yakni setara dihadapan Sang Pencipta.

Agama cinta mengajarkan keadilan karena tanpa keadilan, agama cinta tidak akan pernah ada. Ia lahir untuk menegakkan neraca keadilan, saksi bagi kehidupan dan oase bagi mereka yang berharap alam keabadian.

Agama cinta melarang berkata keji, nista dan kemungkaran. Tuhan agama cinta tidak suka hamba yang lisannya mengagungkan Tuhan namun perilakunya nista dan merendahkan manusia seolah tidak mengenal Tuhan.

Agama cinta mendidik pemeluknya untuk merendahkan hati. Menebarkan senyuman dan salam perdamaian kesetiap penjuru. Tidak arogan, tidak pendendam apalagi mengaku setara dengan Tuhan. Mereka yang mengaku menjadi Tuhan merasa sebagai pemilik semua kebenaran sehingga setiap yang berbeda harus dipersalahkan.

Agama cinta tidak pernah mengobarkan api permusuhan dan kebencian. Ia selalu menjalin persaudaraan dalam iman maupun dalam kemanusiaan. Agama cinta meyakini bahwa para penebar kebencian bukanlah pengikut Tuhan tapi pengikut setan.

Agama cinta tidak pernah mengajarkan untuk menipu karena penipuan akan merusak fitrah kemanusiaan. Menambah kehinaan dimata manusia dan dihadapan Tuhan. Para penipu tetaplah penipu walaupun bertopeng dengan ayat-ayat Tuhan.

Agama cinta selalu toleran. Ia tidak pernah memaksa manusia meyakininya. Ia sang sejati yang hadir menyempurnakan kehidupan. Ia tidak suka kepura-puraan dan kepalsuan karena pura-pura menyembah Tuhan adalah penipuan.


Agama cinta bukan hanya disimbolkan dengan baju takwa yang dipakai saat lebaran, saat pengajian atau ketempat peribadatan. Bukan pula lidah yang fasih menyebut ayat dan kalimat Tuhan tapi perangai menistakan. Simbol agama Tuhan adalah jiwa-jiwa yang suci yang tak pernah merasa paling suci, muncul dari pribadi agung yang lembut hati.

Baca selanjutnya: Kebangkitan Kaum Santri

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...