Saturday, September 29, 2018

Ijazah Tolak Pelet dari Gus Maksum


Anda pasti sering mendengar istilah Cinta ditolak dukun bertindak. Bahkan sebelum menyatakan cinta pun menggunakan jasa dukun, ajian pelet, mahabbah atau sejenisnya agar cintanya diterima. Ini namanya anda kurang bersyukur & tidak bisa menerima kenyataan. Imbas dari mantra pelet itu sangat berbahaya, kadang bisa menyerang kejiwaan; jadi linglung, bingung, gampang melamun. Bahkan kadang korban pelet akan terus bermimpi si pemeletnya. Jika tidak bertemu sehari saja, korban akan menangis tak henti. Saya rasa, itu bukan cinta lagi. Tapi penindasan / penganiayaan atas nama cinta.

Karena begitu bahanyanya pelet itu maka Mbah Maksum pernah memberikan ijazah tolak pelet. Beliau dawuh, "niki dungo kanggo bocah2 putri ben ora tedas den sihir, ora tedas dimahabbahi, ora tedas disemar mesem, ora tedas dijaran goyang, ora tedas digendam asmorodono". (ini doa untuk anak putri agar tidak mempan disihir, dimahabbahi, disemar mesem, dijaran goyang, digendam asmaradana).

Doanya:

بسم الله الرحمن الرحيم القهار الشديد المذل المنتقم المميت القاءم القوى القادر ذو البطش الشديد المقتدر

Dibaca ba'da sholat maktubah 7 kali.
Tawassul Fatihah ke Mbah Kiyai Madjipang.

Doa ini juga bisa untuk "getak wong". Seumpama bertemu perampok, begal atau orang jahat, bacakan doa ini tiga kali, kalau tidak sempat satu kali saja. InsyaAllah anda akan selamat dari kejahatan mereka. Doa ini juga biasa disebut dengan "Petak Jibril".

*Semar mesem adl ajian yg diprakarsai Ki Ageng Pemanahan cucu Ki Ageng Selo.
*Jaran Goyang adl istilah yg berawal dari kisah Raden Kumbaya yg mencintai Betari Wilutomo, anak dr Bhatara Guru. Tapi cintanya ditolak. Akhirnya Raden Kumbawa pun memaksakan banyak cara hingga mengenyampingkan etika untuk mendapatkan gadis yg dicintainya. Bhatara guru pun berkata "kelakuan andika tidak mencerminkan watak manusia tetapi lebih mirip kuda sembari.

*Gendam asmorodono adl penyabung ayam yg gagah,tampan rupawan, sehingga saking tampannya istri Adipati Pajer pun kepincut padanya.

Semoga bermanfaat & mustajabah.
Dan semoga menjadi jariyahnya KH. Abdullah Maksum Jauhari.

3 comments:

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...