Wednesday, January 24, 2018

Mengapa Wahabi Sangat Benci Kepada Syiah?


Dua sekte non Sunni ini memang sepanjang sejarah tidak pernah damai dan akur seolah sebagai perang abadi walau tidak secara fisik dan frontal. Jika Wahabi adalah simbolisasi sekte dari Arab Saudi sedangkan Syiah adalah simbolisasi dari negara Iran.

Jika ditelisik dari sejarah, maka Syiah lebih dahulu lahir ketimbang Wahabi. Kubu Syiah adalah fans dari kelompok sayyidina Ali sedangkan kubu Wahabi mewarisi dari pemikiran Muhammad Bin Abdul Wahab (MBAW) yang lahir Nejd, Arab Saudi saat runtuhnya kerajaan Turki Utsmani (Ottoman).

Munculnya Syiah bersamaan dengan munculnya Sunni yang diwarisi dari kelompok Muawiyah bin Abi Sufyan. Terjadinya arbitrase antara Sunni dan Syiah yang memaksa keduanya untuk berpisah.

Walau Wahabi lahir lebih belakangan, pola pikir Wahabi sebenarnya juga telah lahir dimasa-masa awal yakni pewaria dari pola pikir Khawarij yaitu sekte takfiri yang keluar dari barisan umat Islam karena telah mengkafirkan umat Islam.

Mengapa Wahabi sangat anti terhadap Syiah dan berusaha membasminya? Atau sebaliknya, apakah Syiah juga berupa keras untuk menumpas Wahabi? Jika kita tidak paham mengenai gerakan-gerakan aliran dalam Islam tentu kita akan terbawa oleh dua arus utama permusuhan non Sunni tersebut.

Menurut Sunni, Syiah dan Wahabi sama-sama bukan Sunni sehingga perlu diwaspadai persebarannya. Karena setiap aliran punya misi untuk melebarkan kekuasaannya maka sudah sangat jelas bahwa Syiah dan Wahabi sama-sama ingin menarik simpati Sunni.

Karena doktrin takfiri melekat pada Wahabi maka semangat untuk membasmi Syiah lebih dominan daripada ke Sunni. Jika Syiah mereka anggap keluar dari Islam dengan sebutan laknatullah alaih maka Sunni mereka anggap hanya sesat dan menyimpang namun maaih tetap Islam yang juga perlu diberi hidayah.

Gaya menyerang Wahabi terhadap Sunni tidak segarang kepada Syiah karena Sunni memiliki landasan keislaman yang agak lebih dekat dengan Wahabi dibandingkan Syiah. Sama-sama mengutip hadits dari riwayat sahabat, rukun iman dan rukun Islamnya sama sehingga terkadang rumusan fikihnya juga sama.

Sikap ekslusif dan tekstual itulah yang kemudian Wahabi sangat benci terhadap Syiah. Sika ekslusif biasanya menolak keragaman tafsir, perbedaan pendapat dan otoritarian. Setiap yang berbeda dianggap menyimpang dan sesat. Kepada Sunni saja yang sama-sama landasan fikih dan hadits dekat dengan Wahabi tega dianggap sesat apalagi yang sudah jelas-jelas memiliki perbedaan hampir disemua aspek.

Agaknya memang kedua kelompok ini akan saling berseteru hingga akhir zaman. Kelompok Sunni harus terus waspada agar tidak masuk dalam perangkap pemikiran keduanya. Walau begitu, sikap ulama Sunni berbeda dalam menilai keduanya. Jika Syiah ada yang sesat dan tidak, maka Wahabi takfiri sudah jelas kekesatannya. Selain sesat, Wahabi takfiri juga berbahaya karena satu digit lagi akan menjadi teroris.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...