A. Cara Wahyu Turun kepada Malaikat
1. Allah langsung berfirman kepada malaikat.
Ayat Al-Qur'an yang mengindikasikan bahwa wahyu turun secara langsung kepada malaikat antaralain:
اِذْ يُوْحِيْ رَبُّكَ اِلَى الْمَلٰۤئِكَةِ اَنِّيْ مَعَكُمْ فَثَبِّتُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ؕ سَاُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ فَاضْرِبُوْا فَوْقَ الْاَعْنَاقِ وَاضْرِبُوْا مِنْهُمْ كُلَّ بَنَانٍ ؕ
(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka. [QS. Al-Anfal: Ayat 12]
وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ؕ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ ۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ ؕ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [QS. Al-Baqarah: Ayat 30]
2. Para malaikat mengetahui wahyu dari lauhul mahfudz.
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌ ۙ فِيْ لَوْحٍ مَّحْفُوْظٍ
Bahkan (yang didustakan itu) ialah Al-Qur'an yang mulia, yang (tersimpan) dalam (tempat) yang terjaga (Lauh Mahfuz). [QS. Al-Buruj: Ayat 21-22].
Al-Qur'an diturunkan dari lauhul mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) secara sekaligus pada tahap pertama kepada malaikat.
اِنَّاۤ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan. [QS. Ad-Dukhan: Ayat 3]
B. Cara Wahyu Turun kepada Nabi dan Rasul
1. Berdasarkan Perantaranya:
a) Tanpa perantara
- Mimpi yang benar
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَاۤ اِلَيْكَ رُوْحًا مِّنْ اَمْرِنَا ؕ مَا كُنْتَ تَدْرِيْ مَا الْكِتٰبُ وَلَا الْاِيْمَانُ وَلٰـكِنْ جَعَلْنٰهُ نُوْرًا نَّهْدِيْ بِهٖ مَنْ نَّشَآءُ مِنْ عِبَادِنَا ؕ وَاِنَّكَ لَتَهْدِيْۤ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ۙ
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Al-Qur'an) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Al-Qur'an itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus, [QS. Asy-Syura: Ayat 52]
- Dibalik tabir
وَرُسُلًا قَدْ قَصَصْنٰهُمْ عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ وَرُسُلًا لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ ؕ وَكَلَّمَ اللّٰهُ مُوْسٰى تَكْلِيْمًا ۚ
Dan ada beberapa rasul yang telah Kami kisahkan mereka kepadamu sebelumnya dan ada beberapa rasul (lain) yang tidak Kami kisahkan mereka kepadamu. Dan kepada Musa, Allah berfirman langsung. [QS. An-Nisa': Ayat 164]
وَلَمَّا جَآءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗ ۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْۤ اَنْظُرْ اِلَيْكَ ؕ قَالَ لَنْ تَرٰٮنِيْ وَلٰـكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَـبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰٮنِيْ ۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًا ۚ فَلَمَّاۤ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah) berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman." [QS. Al-A'raf: Ayat 143]
b) Perantara malaikat Jibril
2. Berdasarkan cara penyampaian malaikat Jibril
a). Jibril berubah wujud menjadi manusia laki-laki.
Hadits yang diriwayatkan Aisyah dalam kiyab Bukhari:
احيانا ياتيني مثل صلصلة الجرس وهو اشده علي فيفصم عنى وقد وعيت عنه ما قال واحيانا يتمثل
لى الملك رجلا فيكلمنى فاعى ما يقولو
Kadang ia (Jibril) datang kepadaku bagaikan dencingan lonceng dan itulah yang terberat bagiku lalu ia pergi dan aku telah sadar apa yang dikatakannya. Dan terkadang pula malaikat (Jibril) menjelma menjadi seorang lelaki lantas berbicara kepadaku dan akupun memahami apa yang diucapkannya.
b). Jibril bersuara seperti dencingan lonceng atau suara yang sangat kuat.
اذا قضى الله لامر فى السماء ضربت الملائكة باجنحتها خضعانا لقوله كالسلسلة على صفوان
Jika Allah menghendaki sebuah perkara di langit maka para malaikat memukul sayapnya karena tunduk pada firman-Nya seperti bergemercingnya rantai diatas batu yang licin. (HR. Bukhari).
No comments:
Post a Comment