Puasa Dawud adalah puasa yang dilakukan oleh nabi Dawud/Daud as. Puasa ini termasuk puasa sunnah disamping puasa sunnah lainnya yang mendapat rekomendasi dari Rasulullah saw. seperti puasa senin kamis, puasa ayyamil bidh (hari-hari putih), puasa Asyura' dan sebagainya.
Ketentuan puasa Dawud ini adalah dengan cara menahan lapar berseling setiap harinya sehingga sehari puasa dan sehari tidak berpuasa. Walaupun suatu saat bertemu dengan hari Jum'at maka puasa tetap berlanjut sesuai dengan hitungan selingan harinya. Dilarang berpuasa dihari Jum'at dalam beberapa riwayat karena puasa dihari Jum'at yang tanpa sebab atau tidak disertakan dengan hari yang lain sehingga hanya mengkhususkan hanya dihari Jum'at.
Adapun lafadz niat puasa nabi Dawud adalah:
نويت صوم داوود سنة لله تعالى
Aku niat puasa Daud, sunnah karena Allah Ta'ala.
Keterangan mengenai anjuran puasa Daud diantaranya dalam sebuah hadits berikut:
فَصُمْ يَوْمًا وَأَفْطِرْ يَوْمًا فَذَلِكَ صِيَامُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَهُوَ أَفْضَلُ الصِّيَامِ فَقُلْتُ إِنِّي أُطِيقُ أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ النَّبِيُّ لَا أَفْضَلَ مِنْ ذَلِكَ
“Maka berpuasalah kau sehari dan berbuka sehari. Inilah puasa Daud dan ini adalah puasa yang paling utama. Lalu aku (Abdullah bin Amru ra. } berkata: Sesungguhnya aku mampu untuk puasa lebih dari itu, maka Nabi saw. berkata: Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu. (HR. Bukhari No: 1840)
Puasa termasuk ibadah yang utama diantara ibadah yang lain. Karena utamanya itulah, kewajiban dan kesunahan berpuasa sejak dahulu hingga hari ini tetap diamalkan oleh umat Islam terakhir yakni umat nabi Muhammad saw.
Ibadah puasa merupakan aktivitas orang-orang shalih sejak nabi terdahulu. Para nabi dan kaum terdahulu membiasakan berpuasa untuk meningkatkan derajat ketakwaan mereka disisi Allah swt. Betapa pentingnya ibadah puasa, sehingga ibadah ini secara turun-temurun dan sambung-menyambung diwariskan kepada generasi setelahnya.
Rasululullah memberikan rekomendasi kepada umatnya untuk mengamalkan puasa nabi terdahulu semacam puasa nabi Daud disamping puasa yang beliau lakukan setiap senin dan kamis menunjukkan kemuliaan dan kesantunan akhlak nabi. Karena kemurahan hatinya dan keluhuran budi pekertinya itulah, beliau dengan suka rela memberikan kebebasan untuk berpuasa bagi umatnya memakai puasa nabi terdahulu. Rasulullah dan nabi terdahulu memiliki misi yang sama dan tak jauh berbeda yakni mengajak kepada tauhid yakni tunduk dan patuh kepada Allah sesuai dringan hukum-hukum yang telah ditetapkan-Nya.
Beberapa hikmah dan manfaat dari puasa Daud yakni:
- Mendekatkan diri kepada Allah swt.
- Melatih kesabaran dan menjaga kesucian diri dari segala yang haram.
- Memudahkan segala urusan karena senantiasa dekat dengan Allah swt.
- Diijabahi segala do'a bagi orang yang gemar berpuasa.
- Tanda ketakwaan sebagaimana kaum terdahulu melanggengkan puasa.
- Diberikan keberkahan hidup, kelancaran rezeki dan terhindar dari segala keburukan.
- Meningkatkan kecerdasan, baik kecerdasan intelektual maupun kecerdasan spiritual.
- Diberikan ketabahan, ketangkasan dan keperkasaan sebagaimana nabi Daud as.
No comments:
Post a Comment