Sunday, March 11, 2018

Melihat Konflik Suriah: Negeri Sunni yang dikuasai Wahabi


Oleh Suryono Zakka

Problematika Suriah hingga kini tak kunjung usai. Dua poros kekuatan yang bertarung dalam melihat jejak Suriah menghiasi layar kaca dan layar sosmed kita. Poros Wahabi menyatakan bahwa Bashar Assad adalah tirani Syiah yang kejam dan pembantai rakyat Suriah sedangkan Poros Sunni menyatakan bahwa Assad adalah Sunni tulen yang sedang diserang oleh konspirasi jahat Wahabi dengan tuduhan Assad sebagai rezim Syiah yang membantai rakyat Sunni. Isu klasik dan modus usang propaganda Wahabi adalah konflik Sunni dan Syiah.

Media Sunni senantiasa memberikan pemberitaan yang akurat dan objektif. Berbeda dengan media abal-abal takfiri yang senantiasa mengobral hoax dan dusta dengan drama perang Sunni-Syiah.

Kini Suriah dalam cengkeraman kaum pemberontak ISIS yang berideologi Wahabi-Takfiri. Perpanjangan tangan kelompok takfiri ini didalam negeri kemudian mendesain ulang dengan tipu-tipu kebiadaban Syiah Bashar Assad.

Mengapa Suriah menjadi target kaum takfiri? Suriah merupakan negeri Syam yang sangat penting bagi masa depan umat Islam Sunni. Dinegeri inilah perang akhir zaman akan terjadi. Untuk menguasai Suriah, kaum pemberontak ala Wahabi ISIS merangkul Amerika-Israel sebagai mitra masa depan yang sangat menguntungkan.

Setelah kerjasama yang manis antara Amerika-Israel-Takfiri menggulingkan Muammar Gaddafi Libya, Saddam Husein Irak dan Raja Husein Jordania maka target selanjutnya adalah Suriah. Jadi konflik Suriah sama sekali bukan perang Sunni dan Syiah atau kejahatan Assad melainkan motif politik-ekonomi Amerika-Israel dan bonekanya, Wahabi ISIS untuk merebut Suriah.

Menumbangkan Assad memang tak semudah menumbangkan Gaddafi, Saddam Husein dan Raja Husein. Assad yang sangat anti kaum Takfiri mewarisi kekuatan dari sang ayah, Hafidz Al-Assad. Assad kini simbol singa Timur Tengah karena keberaniannya dalam menumpas Wahabi ISIS.

Selain Suriah, simbol perlawanan terhadap Amerika-Israel-Wahabi adalah Iran. Iran sebagai negara Syiah dibawah kekuasaan Ahmadinejad memang terang-terangan anti-Amerika. Kekhawatiran Amarika terhadap Iran sebagai negara tandingan semakin kelihatan dengan proyek nuklir Iran yang tak main-main. Iran benar-benar bernyali untuk adu ketangkasan mempermalukan kesombongan Amarika-Israel suatu saat nanti.

Saat ini Suriah benar-benar harus prihatin dalam menghadapi konspirasi Amerika-Israel-Wahabi ISIS. Negara-negara Arab yang selama ini memiliki kekuatan ternyata menjadi mandul permanen. Arab Saudi semakin mesra dengan Amerika. Alih-alih membantu Suriah, Arab Saudi malah tambah beringas menyerang saudaranya sendiri, Yaman. Turki semakin cuek karena sibuk dengan isentitas keeropaannya. Yang katanya negara Arab paling sukses karena bersolek gaya Eropa.

Bagaimana dengan Indonesia? Ya, Indonesia diharapkan mampu memiliki "taring" untuk membantu menyelesaikan konflik Suriah. Saat ini yang baru bisa diberikan hanya donasi melalui lembaga kemanusiaan. Walaupun didalam negeri sedang perang opini tentang Bashar Assad apakah Sunni atau Syiah, namun penggalangan donasi masih terus berlanjut.

Semangat rakyat Indonesia dalam menyokong dan membantu tugas kemanusiaan di Suriah hendaknya juga perlu diimbangi dengan pengetahuan tentang kredibilitas lembaga yang menangani donasi untuk Suriah. Jangan sampai sumbangan yang begitu banyak akhirnya masuk kekantong kelompok teroris ISIS. Dananya bukan untuk menolong rakyat Suriah namun malah digunakan membeli senjata untuk membantai rakyat Suriah. Ini namanya musibah besar.

Banyaknya konflik di Timur Tengah selain di Suriah seperti di Palestina menyebabkan bermunculan banyaknya lembaga donasi kemanusiaan yang tidak semuanya resmi dan terpercaya. Jika tidak jeli dan waspada maka akan dimanfaatkan kelompok-kelompok radikal untuk mencari uang.

Berapa banyak lembaga yang andil dalam penggalangan dana setiap konflik di Timur Tengah? Sudahkah kita mengenal lembaga-lembaga tersebut dan yakin tentang kepeduliannya terhadap Timur Tengah? Dan yakinkah pula bahwa dana yang selama ini kita keluarkan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan?

Kita bisa lihat bagaimana kelompok-kelompok tertentu dinegeri ini kerap mengecam dan lantang berteriak menolak tirani dan kekerasan atas rakyat Timur Tengah. Disaat itu pula mereka juga lantang mengecam pemerintah seolah tidak memperhatikan konflik di Timur Tengah. Seolah kondisi di Timur Tengah lebih penting dibandingkan dengan kondisi di dalam negeri. Membela mereka yang jauh diluar sana namun menciptakan konflik didalam negeri.

Mengecam dan menebarkan kebencian atas nama membela kemanusiaan. Sungguh ironi. Ikut melaknat den mencela Bashar Assad sebagai antek Syiah karena ketidakpahaman mereka tentang Suriah. Hanya semangat dan lantang suara saja namun tidak diimbangi dengan pengetahuan yang memadai.

Benarkah Bashar Assad Syiah? Benarkah rezim Syiah yang telah merusak dan membantai rakyat Suriah? Apakah ini hanya sebuah konspirasi untuk merusak hubungan Sunni-Syiah? Ataukah ini hanya upaya untuk membasmi Syiah yang dituding sebagai biang kejahatan?

Kita paham dan sangat paham bagaimana karekter kelompok takfiri. Dimanapun berada, kelompok takfiri tidak akan rela melihat perdamaian Sunni dan Syiah. Damainya Sunni dan Syiah berarti mengancam masa depan Wahabi-Takfiri. Suramnya masa depan takfiri adalah berdamainya Sunni dan Syiah. Untuk menghancurkan dan merusak hubungan itu, Wahabi-Takfiri berusaha keras agar Sunni dan Syiah senantiasa berperang. Jadi, setiap konflik Sunni dan Syiah didalangi oleh Wahabi-Takfiri. Ya, tidak salah jika mereka layak disebut musuh dalam selimut, serigala berbulu kadal dan lempar batu sembunyi tangan.

Dua jurus yang selalu terlontar dari fitnah Wahabi adalah kegemaran mereka mencela Sunni dan melaknat Syiah. Kepada Sunni, mencela sebagai ahli bid'ah dan kepada Syiah melaknat dengan kata keji laknatullah.

Dari uraian ini dapat kita simpulkan bahwa di Suriah tidak ada konflik Sunni dan Syiah dan Bashar Assad bukanlah Syiah melainkan Sunni. Isu murahan yang saat ini berkembang bahwa terjadi konflik Sunni dan Syiah serta Assad adalah Syiah pembantai rakyat Suriah merupakan rekayasa dan desain dari kelompok Wahabi-Takfiri. Tidak lain tujuan mereka adalah menguasai Suriah dengan konspirasi Amerika-Israel. Jika berhasil maka tiga konspirasi ini akan bagi-bagi jatah merayakan kemenangan telah membantai Syiah.

Salurkanlah donasi anda kepada lembaga yang terpercaya agar sampai kepada rakyat Suriah. Jangan salah alamat apalagi memberikan dana yang besar mengalir kekantong pemberontak. Selamatkan jiwa anda dan selamatkan jiwa rakyat Suriah dari kelompok pemberontak ISIS Wahabi-Takfiri.









No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...