Tuesday, April 10, 2018
Mengenal Kitab Mafahim Yajibu An Tushahhah: Pemahaman yang Harus diluruskan
Oleh : Bpk Asnawi Ridwan
Abuya As Sayyid Muhammad Bin Alwy Al Maliky Al Hasany, beliau telah banyak sekali menulis Risalah-risalah dan Kitab-kitab ilmiah yang bermanfaat bagi dunia keintelektualan. Salah satu karya agung yang beliau persembahkan kepada kita semua adalah Kitab Mafahim Yajibu An Tushohhah. Konon,kitab ini merupakan kitab yang paling disayangi oleh Abuya Sayid Muhammad Al-Maliki, bahkan beliau pernah berkatayang kurang lebih, “Kitab karanganku yang paling dekatdenganku adalah mafahim”.
Dilihat dari maknanya Mafahim Yajibu An Tushohhah artinya adalah Konsep-konsep yang perlu diluruskan. Kitab ini menjawab kegelisahan kaum ahlussunah wal jamaah atas gelombang penyesatan dan pengkafiran di Jazirah Arab khusunya di Kota Mekkah Al-Mukarramah yang dilakukan olehkaum Salafi-Wahhabi. Dalam hitam diatas putih Abuya berusaha membuktikan atas kesalahan doktrin-doktrin serta pemahaman yang dilakukan oleh kaum Salafi-Wahabi yang akhirnya berujung pentakfitan dan penyesatan atas golongan yang lain khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Keberanian Abuya didalam membuktikan kesalahan-kesalahan Kaum Salafi-Wahabi ini berakhir Abuya dikucilkan dan dituduh sebagai ulama yang sesat dan menyesatkan. Tidak hanya berhenti disini, bahkan didalam sejarah mencatat Abuyapun dilarang kembali mengisi kajian-kajian ilmiah di Masjidil Haram. Kitab-kitab karya beliau dilarang terbit dimana-mana, dan lebih parahnya lagigelar guru besar Abuya As Sayyid Muhammad Bin Alwy Al Maliky Al Hasany diUniversitas Umm ul-Qura dicabut. Beliau ditangkap dan passport-nya ditahan. Akan tetapi ibarat badai gurun mengamukpun beliau tidak sedikitpun merasa takut, beliau tidak sedikitpun merasa menyesal atas ikhtiarnya ini. Dalam menyampaikan sebuah perkara yang haq beliau selalu istiqomah dan selalu yakin bahwa barangsiapa yang menolong agama Allah SWT maka diapun akan ditolong oleh Allah SWT. Subhanalloh, sungguh ketauladanan dan perjuangan istiqomah beliau ini patutlah kita tiru sebagai generasi yang berusaha memimpikan berkibarnya faham ahlussunah wal jama’ah di lingkungan kita.
Inilah sedikit sejarah betapa beratnya kitab ini dalam proses mengarangnya. Kitab ini terdiri dari 3 bab dan terdiri dari 358 halaman. Dimana sebelumnya pada halaman 1 – 78dicantumkan sambutan, pujian dari Para ulama-ulama yang lain terkemuka dunia.
Pada Bab I. Kitab ini membahas mengenai masalah Aqidah dalam rangka menjadi parameter menilai seseorang Kafir dan Sesat, yang sub bab nya berisi Tuduhan palsu atas pernyataan Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab, kesalahan dalam Pentakfiran, Konsep Tasawuf, pelurusan tentang pemahaman salah tentang Bid’ah, Tawasul, Madzhab Asy’ariyyah, Syafa’at, dan lain sebagainya yang dikupas tuntas secara mendalam oleh Abuya. Bab ini mulai halaman 79 – 203.
Pada Bab II. Kitab ini membahas mengenai Kenabian, yang sub babnya terdiri dari Keistimewaan Nabi Muhammad SAW, Hakikat Kenabian, Tentang Hukum Tabarruk. Bab ini mulai halaman 204 – 256.
Pada Bab III. Kitab ini membahas mengenai masalah-masalah Khilafiyah yang sub nya menyangkut antara lain Tentang Kehidupan Nabi di Alam Barzakh , Keutamaan Jasad Nabi di alam Barzakh, tentang Nabi Muhammad menjawab yang memanggilnya, tentang Keramat bagi orang shaleh, Tentang Hukum Ziarah Kubur, Tentang Tabarruk terhadap peninggalan-peninggalan Nabi dan Pembahasan seputar Hari Besar Islam seperti Hukum Maulid Nabi Muhammad SAW. Bab ini mulai halaman 257 – 349.
Adapun halaman 351 – 358 adalah Daftar Pustaka Kitab.
Keistimewaan lain dari Kitab Mafahim Yajibu an Tushahhah ini adalah karena disusun seorang ulama dari keturunan Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaih wasallam yang hidup di tengah-tengah dominasi masyarakat dan ulama sunni salafy wahhabi. Abuya selalu berhati-hati dan menyandarkan dirinya terhadap pendapat para ulama-ulama terdahulu. Terutama dalam hal pentakfiran dan penyesatan terhadap seseorang. Dalam buku ini Sayyid Muhammad mencoba meluruskan doktrin-doktrin Aliran Ahlussunnah Wal Jama’ah yang dianggap salah dan sesat oleh aliran salafi-wahhabidengan menggunakan sumber-sumber yang berasal dari ulama besar panutan mereka sendiri, yaitu terutama Syaikh Ibnu Taymiyyah, Syaikh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Dibawah ini nanti Penulis akan berikan contoh Pelurusan dari tuduhan yang ditujukan kepada Ulama Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang diklaim oleh Salafi-Wahabi berpendapat bahwa seperti Sholawat Nabi, Tawasul, Ziarah Kubur, dan lain-lain itu sesat dan salah.
Indonesia merupakan salah satu dari sekian negara yang memiliki alumni besar murid-murid dari Abuya. Dan di Indonesia pula berdiri lembaga yang bernama Hai’ah As Shofwah yang merupakan lembaga alumni santri Abuya As Sayyid Muhammad Bin Alwy Al Maliky Al Hasany yang merupakan satu-satunya lembaga yang diizinkan mencetak dan memperbanyak Kitab ini. Penulis sangat menyarankan agar kitab ini menjadi konsumsi wajib dalam pengajian-pengajian di pesantren dan lingkungan masyarakat, karena kedalaman isi, daya argumentasi yang cerdas dari beliau dalam kitab ini sudah sangat cukup jika dipakai sebagai sandaran kaum ahlussunah wal jamaah menghadapi fitnah-fitnah, pentakfiran, penyesatan atas amalan-amalannya. Semoga bermanfaat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Suku Chaniago adalah suku asal yang dibawa oleh Datuk Perpatih Nan Sebatang yang merupakan salah satu suku induk di Minangkabau selain su...
-
Kata fitnah berakar dari kata fatana. Ketika seseorang berkata fatantu al-fidhdhah wa al-dzahab, artinya adalah bahwa ia membakar perak...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Penggagas awal tradisi pembuatan bubur Asyura adalah Nabi Nuh–‘alaihis salam-. Dikisahkan, ketika Nabi Nuh–‘alaihis salam–turun dari kapa...
-
Beliau (Sofyan Tsauri) sampai berani bersumpah atas nama ALLAH bahkan berani Bermubahalah jika ada yang menuduh dia berdusta atas apa yan...
-
Kekafiran Penyihir Para ulama berbeda pendapat tentang seorang muslim yang menggunakan sihir, apakah dia kafir keluar dari agama Islam,...
-
Seorang tokoh dan cendekiawan terkemuka Indonesia mengapresiasi upaya dan peran Republik Islam Iran untuk mempersatukan umat Islam tanpa ...
-
Bukan untuk dibeda-bedakan dan bukan pula minta untuk diistimewakan. NU memang istimewa dan berbeda dengan ormas Islam lainnya. Walau sam...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi...
-
Dalam dunia wali atau sufistik, tidak ada yang tidak mungkin. Semuanya dapat menjadi mungkin atas izin Allah. Gambar yang kami pasang di ...


No comments:
Post a Comment