Saturday, August 4, 2018
Dari Teror Suriah Hingga Teror Indonesia
Di pertengahan tahun 2014, ISIS mendeklarasikan negara khilafah Suriah dan Iraq. Ada sebagian kecil muslim indonesia menyambut hangat deklarasi khilafah ISIS tersebut; bahkan mereka turun ke jalan-jalan sebagai bentuk dukungan kpd DAESH/ISIS. Di jakarta, Solo, Makassar sempat ada pawai kelompok pendukung ISIS. Video dan foto-foto sampai sekarang masih dapat dengan mudah dicari melalui google.
Seiring berjalannya waktu, kebiadaban ISIS terkuak. Di Indonesia tidak ada yg berani lagi memakai atribut ISIS; karena akan ditangkap pihak kepolisian. Orang-orang yg dulu mendukung itu sekarang sedang "hibernasi" dan suatu saat akan muncul kembali menunggu waktu yg tepat. Ada beberapa yg aktif memberikan dukungan melalui akun-akun di sosmed, tapi memakai akun palsu. Tidak berani terang-terangan lagi seperti awal deklarasi dulu. Inilah sleepers cell itu.
Dilihat dari polanya, apa yg dilakukan di Suriah nampaknya memiliki kemiripan pola dengan di Indonesia. Antara lain:
1. Adanya fitnah kepada pemerintah / kepala negara.
============================
Presiden Bashar Assad difitnah sebagai syiah, pembantai kaum sunni di suriah.
Presiden Jokowi difitnah sebagai PKI, sedangkan PKI merupakan organisasi yang sudah terlarang.
Hal ini akan menimbulkan stigma negatif kpd presiden, dan tujuannya agar timbul ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.
2. Ulama su' yg melakukan agitasi.
============================
Al Arifi, contoh ulama su' yg memprovokasi jihadis untuk melakukan bughot kpd pemerintah Suriah. Setelah agitasinya masuk, dia malah kabur ke Inggris untuk liburan.
Beberapa ulama su' di Indonesia melakukan provokasi kepada umat islam. Ada yg mengajak revolusi, menanamkan kebencian, memfitnah istana sarang PKI, mengatakan teroris adalah ajaran islam yg baik, mengakfirkan ajaran Islam Nusantara yg tawasuth, dsb. Bahkan ada juga yg kabur mirip Al Arifi dan belum pulang sampai saat ini.
3. Sumber daya alam.
============================
Salah satu alasan kenapa Suriah dibuat perang selama ini krn Assad tidak mau menuruti permintaan Qatar untuk dilewati pipa sepanjang ribuan km (10 miliar US$) dari Qatar-Turki. Pipa ini untuk menyalurkan gas dari Qatar ke Turki atau sebaliknya.
Indonesia menolak kontrak karya freeport yg kemudian diubah skemanya menjadi IUPK dengan saham kepemilikan 51%. Hal ini jelas lebih menguntungkan pihak Indonesia dibandingkan skema lama yg lebih menguntungkan USA.
Dan yg lagi hangat adalah Kemenangan Indonesia dengan bisa menguasai kembali blok Mahakam dan ladang minyak terbesar blok Rokan di Riau.
4. Fitnah kepada ulama.
============================
Syekh Ramadhan al bouthi yg membela pemerintah Suriah difitnah bahkan dibunuh saat beliau ceramah di masjid.
Ulama Indonesia seperti Prof. Quraish shihab, gus Mus, kyai Said, Buya Syafii Maarif difitnah syiah dan liberal.
5. Adanya organisasi pendukung teroris.
============================
White helmets yg berpura-pura sebagai lembaga kemanusiaan, nyatanya merupakan bagian dari pemberontak itu sendiri.
White helmets indonesia sdh berdiri dan berkantor di Bandung. Sebaiknya pemerintah segera bertindak sebelum terlambat.
6. Bersikap keras kepada USA.
============================
Suriah sangat tegas kepada amerika dan cenderung memihak Iran, China dan Rusia. Begitu juga dengan Indonesia yg juga keras kepada Amerika, cenderung memihak ke Rusia, China dan Iran.
7. Ada benang merah antara pemberontak di Suriah (FSA, Jays al islam, al nusra) dengan organisasi radikal di Indonesia. Bahkan ada "ulama" indonesia yg terindikasi menyalurkan bantuan dana kepada pemberontak Suriah. Saat ini masih ditindaklanjuti pihak kepolisian.
Selain itu ada beberapa NGO/LSM yg memang sengaja mencari donasi untuk disalurkan kepada pemberontak di Suriah. Dengan alasan kemanusiaan.
Indonesia akan tetap aman selama pemerintah, TNI dan Polri bahu membahu bersama NU dan Muhammadiyah melawan teror dan kelompok radikal ini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Tidak banyak yang tahu kalau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah menyiapkan Undang-undang Dasar (UUD) Negara Khilafah, mereka sudah memut...
-
Tahsin berarti bagus dan qira'ah berarti bacaan jadi Tahsinul Qira'ah berarti membaca Al-Qur'an dengan bagus. Tahsinul Qira...
-
Rasa syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah senantiasa menjaga sekaligus melindungi bangsa Indonesia. Atas berkah k...
-
◎ Bid’ah terbagi menjadi dua (2) bagian: - Pertama: Bid’ah Dzalalah. Disebut pula dengan Bid’ah Sayyiah. Yaitu perkara baru yang menya...
-
Oleh: Wildan Wahied NU lucu dan Muhammadiyah tidak lucu, itu sudah jadi pemahaman umum. Cak Nun sudah pernah mengatakannya, kalau tidak...
-
Keutamaan Adzan. قال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَذَّنَ لِلصَّلاَةِ سَبْعَ سِنينَ مُحْتَسِبًا كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ...
-
Tidak ada yang salah dengan status mualaf. Islam sangat memuliakan manusia karena Islam adalah agama kemanusiaan. Islam sangat menghormat...
-
Oleh Suryono Zakka Khutbah I إِنَّ الْحَمْدَلِلهِ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَ...
-
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyataka...
No comments:
Post a Comment