Friday, August 3, 2018
Imam Masjidil Haram Kunjungi PBNU dan Meminta NU Menyebarkan Islam Moderat Keseluruh Dunia
Imam Masjidil Haram Syaikh Sholeh bin Abdullah bin Humaid mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta Pusat Jum’at, (4/5/2018). Dalam kunjungan ini Syaikh Sholeh menyampaikan salam Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz Al Saud.
Dikatakan, Arab Saudi memiliki Saudi Arabia Visi 2030 untuk melakukan penyebaran Islam wasathiyah (moderat), dan meminta NU untuk bersama-sama menyebarkan Islam moderat ke seluruh dunia.
Menanggapi hal tersebut, Kiai Said mengatakan bahwa NU sudah sejak lama mengedepankan Islam yang ramah dan moderat. Nahdlatul Ulama mengedepankan at-tawassuth (moderat), at-tawazun (seimbang), al-I’tidal (tegak lurus), dan tasamuh (toleransi).
Selain itu Kiai Said juga menyampaikan bahwa peran Arab Saudi begitu besar bagi umat Islam seluruh dunia, dengan melayani penyelenggaraan ibadah umrah dan haji. Peran tersebut bertujuan mulia, yakni memudahkan umat Islam dalam beribadah kepada Allah.
Setelah itu Imam Masjidil Haram Syaikh Sholeh bin Abdullah bin Humaid menjelaskan, sikap nasionalis merupakan unsur penting dalam membangun bangsa dan agama. Bahkan, kata dia, Rasulullah Muhammad Saw. merupakan sosok yang sangat menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Karena itulah, kecintaan Rasulullah kepada tanah kelahirannya, Makkah sangatlah besar.
“Rasulullah saat berada di Madinah pernah bersabda ‘Seandainya aku tidak diusir maka aku tidak akan pindah dari Makkah’,” kata kata Syaikh Sholeh.
Sebagai bentuk cinta tanah air, Rasulullah memberi keteladanan dengan membangun masyarakat yang baik. Dalam upaya ini, menurut Syaikh Sholeh ulama memiliki peran yang sangat tinggi untuk menyebarkan Islam rahmatan lil alamin.
“Menyebarkan Islam yang baik dengan kata-kata yang baik, tidak kasar, dan tidak tasyadud (berlebihan),” ujar Syekh Sholeh.
Sayangnya, kata Syaikh Sholeh, ada kelompok orang dalam Islam yang mengajarkan ajaran ekstrem dalam Islam dan meramaikan pemberitan media massa. Sehingga ajaran kekerasan dalam agama dapat dianggap sebagai sebuah kebenaran.
Imam besar Masjidil Haram Syaikh Soleh bin Abdullah bin Humaid bersama rombongan mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini merupakan utusan resmi kerajaan Arab Saudi untuk PBNU. (Syaroni As-samfuriy/NU Online)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Tidak banyak yang tahu kalau Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah menyiapkan Undang-undang Dasar (UUD) Negara Khilafah, mereka sudah memut...
-
Tahsin berarti bagus dan qira'ah berarti bacaan jadi Tahsinul Qira'ah berarti membaca Al-Qur'an dengan bagus. Tahsinul Qira...
-
Rasa syukur selalu kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah senantiasa menjaga sekaligus melindungi bangsa Indonesia. Atas berkah k...
-
◎ Bid’ah terbagi menjadi dua (2) bagian: - Pertama: Bid’ah Dzalalah. Disebut pula dengan Bid’ah Sayyiah. Yaitu perkara baru yang menya...
-
Oleh: Wildan Wahied NU lucu dan Muhammadiyah tidak lucu, itu sudah jadi pemahaman umum. Cak Nun sudah pernah mengatakannya, kalau tidak...
-
Keutamaan Adzan. قال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَذَّنَ لِلصَّلاَةِ سَبْعَ سِنينَ مُحْتَسِبًا كَتَبَ اللهُ لَهُ بَرَاءَةً مِنَ النَّارِ...
-
Tidak ada yang salah dengan status mualaf. Islam sangat memuliakan manusia karena Islam adalah agama kemanusiaan. Islam sangat menghormat...
-
Oleh Suryono Zakka Khutbah I إِنَّ الْحَمْدَلِلهِ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ، وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَ...
-
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyataka...
No comments:
Post a Comment