Tuesday, November 13, 2018

Dapatkah Mewujudkan Khilafah di NKRI?


Oleh: Muhammad Arief Junaydi

Khilafah, membicarakannya sungguh sedap dan lezat, mempropagandakannya sungguh nikmat dan penuh semangat dan dianggap sebagai tugas tunggal dari Tuhan dengan berbekal dan berpedoman kepada beberapa landasan nash qath'i Al-Qur'an dan Assunnah. Namun itu untuk sebagian kalangan saja yang begitu menggebu-gebu ghirah agamanya (menurut mereka) tetapi bagi mayoritas ahlul ilmi di negara kita Indonesia tercinta ini teriakan dan slogan-slogan horor seperti itu hanya modal dagangan yg dibungkus rapi untuk memberikan tawaran-tawaran menggiurkan bagi masyarakat awam yg masih jauh tertinggal pengetahuan agamanya dan ada pula sebagian masyarakat yg baru melek agama lalu petantang petenteng kesana kemari seperti tukang kredit barang aspal yg tidak laku-laku.

Para Ulama-ulama terdahulu memang sepakat dari berbagai madzhab bahwa mendirikan system khilafah itu wajib syar'an laa 'aqliyyan wa zhannan diantaranya: pendapat al-Qurthubi, at-Thabari, al-Juwaini, Ibnu Katsir, Ibnu Khaldun, an-Nawawi dan al-Mawardi namun yang perlu kita ketahui dan kita fahami bersama bahwa beliau para fuqaha' mufassirin dan muhadditsin bukan lantas hanya memberikan pendapat begitu saja dalam bab mendirikan khilafah dan pengangkatan seorang khalifah/imam tetapi harus ditempuh syarat-syarat utk mendirikannya. Termasuk negara mana yang harus membai'at terlebih dahulu hingga diikuti oleh negara-negara lain, pembai'atan atau pengangkatan seorang khalifah siapa yang harus diangkat, negara mana yang pantas menerapkan sistem ini secara utuh dengan mendirikan sebuah Daulah Islamiyah dan ibu kotanya serta negara-negara mana yang harus tunduk dibawah kekuasaannya. Sementara kita ketahui bersama di zaman ini bahkan sudah hampir 30 tahun bukan hanya satu kelompok saja yang mengklaim sebagai pelopor pendiri khilafah.

Diantara yg mengklaim sebagai cikal bakal berdirinya khilafah adalah; Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, ISIS, Al-Qaeda dan di Indonesia sendiri juga tak mau kalah yaitu FPI atau Front Pembela Islam yg juga mempunyai haluan dan agenda yg sama yaitu ingin mendirikan Khilafah. Sungguh hal yang menggelitik rasanya ketika mereka berlomba-lomba untuk mengusung dan bernafsu untuk mengagendakan khilafah tsb. Mau dibilang lucu lha mereka bukan pelawak, mau dibilang konyol lha mereka bukan orang yg idiot, tapi orang-orang pinter ngeminteriii.

Para Ulama-ulama mutaakhkhirin khususnya dari kalangan Ahlussunnah Wal Jamaah kenapa tidak banyak yang menyuarakannya (read Khilafah) baik yang di Indonesia maupun di luar negeri, apakah mereka tidak tahu atau merahasiakannya atau menutup-nutupinya?

Jawabnya, tentu tidak !!!

Beliau sudah jauh berada diatas kita kealiman ilmu-ilmunya, justru karena beliau sudah tahu alasan-alasannya yg tidak mungkin untuk didirikan dengan berbagai alasan syar'iyyah dan fakta yg terjadi di lapangan. Sebab mudharat yg akan dihadapinya jauh lebih besar daripada ditegakkannya khilafah tersebut, sebab sepanjang sejarah agama ini ketika membicarakan masalah yang satu ini sudah tentu takkan keluar dengan masalah pertumpahan darah sesama anak Adam As dan itu sulit untuk dihindari.

Maka dari itu keputusan Muktamar NU itu menurut saya dan mungkin menurut mayoritas saudara di negara ini bahwa Indonesia sepakat untuk tidak mendirikan negara Islam dan bukan merupakan negara Islam tetapi negara yang siap akan menjalankan perintah-perintah agama Islam yg tidak hanya terfokus kepada khilafah semata.

Dan saya sebagai pemeluk agama dan warga negara yg baik akan menyetujui apa yg disampaikan atau didawuhkan dua insan alim dan mulia di video ini. Titik nggak pake Koma.
Sebab selaras dengan apa yang disampaikan oleh Al-Imam Al-Mujtahid Al-Faqih Muhammad bin Idris as-Syafi'i Rahimahullah berikut:

Riwayat dari Imam Rabi' bin Sulaiman, Imam Harmalah bin Yahya dan Imam Ghailan bin Al-Mughirah al-Mishri dari Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris as-Syafi'i Rh. Bahwa Khalifah itu ada lima yaitu Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali dan Umar bin Abdul 'Aziz Radhiyallahu 'anhum.

1- قَالَ حَرْمَلَةُ بْنُ يَحْيَى: سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ يَقُولُ: الخُلَفَاءُ خَمْسَةٌ: أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ، وَعُثْمَانُ، وَعلِيُّ، وَعُمَرُ بنُ عَبْدِ العَزِيْزِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ." (1)
__________
(1) -آداب الشافعي ومناقبه لابن أبي حاتم الرازي ص145
و مناقب الشافعي للبيهقي ج 1 ص 448
و تاريخ دمشق لابن عساكر ج51 ص316
و مختصر تاريخ دمشق لابن منظور ج21 ص375
و تاريخ الإسلام للذهبي ج7 ص 197
و طبقات الشافعيين لابن كثير ص 5 - 6

(1/39)

2 - قَالَ حَرْمَلَةَ بْنَ يَحْيَى: سَأَلْتُ الشَّافِعِيَّ فَقُلْتُ: يَا أَبَا عَبْدِ اللهِ مَنِ الْخُلَفَاءُ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ؟ قَالَ: أَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَعُثْمَانُ وَعَلِيٌّ وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ. (1)
__________
(1) -شرح أصول اعتقاد أهل السنة والجماعة للالكائي ج8 ص1474
والانتقاء في فضائل الثلاثة الأئمة الفقهاء لابن عبد البر ص83

(1/40)

3 - قَالَ غَيْلَانُ بْنُ الْمُغِيرَةِ الْمِصْرِيُّ: سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ يَقُولُ: الْخُلَفَاءُ خَمْسَةٌ: أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ، وَعُثْمَانُ، وَعَلِيٌّ، وَعُمَرُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ. (1)
__________
(1) -شرح أصول اعتقاد أهل السنة والجماعة للالكائي ج8 ص1474

(1/41)

4 - قَالَ الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ: سَمِعْتُ الشَّافِعِيَّ يَقُولُ: الْخُلَفَاءُ خَمْسَةٌ، أَبُو بَكْرٍ، وَعُمَرُ، وَعُثْمَانُ، وَعلِيُّ، وَعُمَرُ بنُ عَبْدِ العَزِيْزِ. (1)
__________
(1) -مناقب الشافعي للرازي ص 137
و الكامل في التاريخ لابن الأثير ج 4 ص119
و تاريخ الخميس في أحوال أنفس النفيس للديار بكري ج2 ص316.

Sampai disini sudah jelas atau clear bahwa tak perlu dech ente-ente pade tereak dan koar-koar masalah khilafah, sebab khilafah yg sejati kita tunggu adalah Imam Muhammad bin Abdullah al-Mahdi berdasarkan hadits Rasulullah bukan berdasarkan koaran Isis, HT, IM, Al-Qaeda dan FPI.

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...