Tuesday, November 27, 2018
PBNU Lantik Pengurus Pusat PDNU Periode 2018-2022
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj melantik Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (16/11). PDNU dilantik untuk periode 2018-2022. Pelantikan ditandai dengan pembacaan baiat yang dibacakan Kiai Said dan diikuti Pengurus PDNU.
Turut menyaksikan pelantikan, Ketua PBNU H Robikin Emhas, Ketua PBNU H Eman Suryaman, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana NU (PP ISNU) H Ali Masykur Musa, dan Pengasuh Pesantren API Tegalrejo Magelang KH Yusuf Chudlori.
Dalam sambutannya, Kiai Said menyampaikan tentang pentingnya keberadan dokter dalam suatu masyarakat. Pasalnya, jika dalam satu daerah tidak memiliki dokter, masyarakat di daerah tersebut dosa semua. Sebaliknya, jika telah ada minimal satu dokter, maka gugur dosa masyarakat.
“Bahagialah menjadi dokter bisa menggugurkan kewajiban masyarakat sekitar kalau kita angkat lagi ya anda ini menggugurkan kewajiban di atas pundaknya seluruh warga nahdlatul ulama. Luar biasa. Maka tanggung jawabnya sangat besar,” kata Kiai Said.
PDNU merupakan organisasi federasi di bawah ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama). ISNU adalah salah satu badan otonom dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pengurus Pusat PDNU dikukuhkan melalui SK PP ISNU dan dilantik langsung oleh Ketum PBNU.
Lahirnya PDNU disambut dengan suka cita oleh para dokter NU, karena menjadi wadah silaturahmi dalam ukhuwah Nahdliyah dalam mengembangkan profesionalisme dan memperkuat pengejawantahan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah An Nahdliyah.
Dokter NU dengan akhlak Aswaja An-Nahdliyah melengkapi janji profesi atau sumpah dokter yang dulu pernah diucapkan saat seorang calon dokter dilantik menjadi dokter.
(Husni Sahal/Abdullah Alawi/NU Online)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan, itu disebut dzikir (mengingat) lisan, namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka...
-
Soeharto Lahir di Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921. Ia lahir dari keluarga petani yang menganut Kejawen. Keyakinan keluarga...
-
Beliau adalah KH Muhammad Zaini Abdul Ghani, seorang ulama besar yang sampai akhir hayat beliau masih memberikan ilmu agama bagi masya...
-
A. Secara Etimologis (Bahasa) 1. Menurut Al-Lihyani (w. 215 H) Kata Al-Qur'an berasal dari bentuk masdar dari kata kerja (fi'...
-
Pak Somad mengharamkan lomba kicau burung. Dia ternyata ahli Fiqhi yg lebih hebat daripada Syaikhul Islam Zakaria al-Anshari, Ulama Besar...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M. Sc., Lic. Eng., Ph. D. Fakultas Teknik/Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada ...
-
Alkisah ada ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yg kuat sekali tahajudnya. Hampir ber-tahun2 dia tidak pernah absen melakukan sholat tahaj...
-
Info dari Ustadz Muafa (Syaikhul Pramukiyyin /Mantan Syabab HT), yaitu berkaitan dgn para senior/pembesar HT Pusat, khususnya yg ada di ...
-
Berkaitan ayat Al-Qur’an surat AL A'raf 175 – 177 terdapat sebuah kisah yang menggambarkan seorang bernama Bal’am bin Ba’ura, (berna...
No comments:
Post a Comment