Monday, December 17, 2018

Wujudkan Perguruan Tinggi Internasional, Pesantren Ammanatul Ummah Undang Wakil Rektor Universitas Al-Azhar


Dalam rangka mewujudkan Perguruan Tinggi berskala internasional sejajar dengan Al-Azhar di Mesir, Harvard di Amerika, dan Sorbone di Perancis, Pesantren Amanatul Ummah Surabaya mengundang Wakil Rektor Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Ashrof Atiyah Ali al-Badehwi dan Mantan Rektor Universitas al-Azhar, Prof. Dr. Ibrahim Sholah al-Hudhud.

Kepada Kru Portal Wasathiyyah.com, perwakilan Pesantren Amanatul Ummah, Muhammad Tabrani Basya, Lc., menceritakan bahwa sebelum kedatangan dua ulama al-Azhar ke Indonesia, salah satu lembaga yang berada di bawah Pesantren Amanatul Ummah, Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) terlebih dahulu berkunjung ke al-Jinan University Libanon, ke Maroko bertemu dengan Syeikh Dr. Abd al-Munim ben Abd al-Azizi al-Ghumariy dan ke Universitas al- Azhar Kairo.

Ketika berkunjung ke Universitas al-Azhar lalu tanggal 31/10/2018, rombongan IKHAC bertemu dengan Wakil Rektor Universitas Al Azhar Mesir Prof. Dr. Ashraf Athiya Ali al Bedehwi. Dalam pertemuan ini, dibicarakan kemungkinan kerja sama antara IKHAC dengan Universitas al-Azhar Mesir.

“Dua bulan yang lalu, rombongan IKHAC dipimpin oleh Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, datang ke Al-Azhar Mesir. Tujuan kunjungan ini untuk menjajaki kerjasama sekaligus mengundang pihak al-Azhar datang ke IKHAC. Nah, kehadiran Duktur Ashraf dan Duktur Hudhud ini, sebagai tindak lanjut dari kunjungan kita dulu.” Kata alumni Universitas al-Azhar Kairo dan sekarang berkhidmah di Pesantren Amanatul Ummah.

Mantan pegiat PCI-NU Mesir itu juga bercerita bahwa para alumni Universitas al-Azhar Mesir banyak yang mengajar di kampus IKHAC dan mahasiswanya bukan hanya dari Indonesia saja, melainkan dari mancanegara, diantaranya dari Uzbekistan, kazakhstan, China, Vietnam, dan beberapa negara di Asia Tenggara.

“Di Amanutul Ummah, banyak teman-teman kita alumni al-Azhar yang berkhidmah di sana. Alhamdulillah, mahasiswa yang belajar, juga banyak dari luar negeri. Ada yang dari Uzbekistan, kazakhstan, China, Vietnam, dan yang lainnya.” Kisah penulis yang dulu aktif di Buletin Trobosan.

Selain ingin membangun kerjasama antara IKHAC dan al-Azhar, tutur Thobrani Basya Lc, juga berusaha memperkenalkan manhaj al-Azhar kepada masyarakat. Oleh sebab itu, selama di Indonesia, tanggal 14-21 Desember 2018, para tamu akan mengisi acara, mulai dari Ceramah Umum, Seminar Internasional, Taushiyah, dan lain-lain kepada santri dan mahasiswa di lingkungan Amanatul Ummah dan lembaga-lembaga sekitarnya.

“Salah satu tujuan kita mengundang para Duktur al-Azhar, agar masyarakat semakin memahami manhaj al-wasathiyyah.” Pungkas aktivis muda NU asal Rembang Jawa Tengah itu. (WST/YNF).

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...