Friday, April 27, 2018

Fashilah dan Sajak dalam Al-Qur'an


Fashilah adalah pembicaraan atau kalam yang terputus dengan kalam atau pembicaraan sesudahnya sedangkan ra'sul ayat adalah akhir ayat yang terletak tanda fashl (pemisah) antara ayat satu dengan ayat lainnya. Jadi ra'sul ayat berfungsi memisahkan antara satu ayat dengan ayat lain karena setiap setiap ra'sul ayat adalah fashilah namun setiap fashilah belum tentu ra'sul ayat.

Menurut ulama, tidak ada sajak (stilistik) didalam ayat Al-Qur'an sebab sajak adalah badi' (gaya bahasa) buatan manusia yang bercita rasa tinggi sastranya sedangkan Al-Qur'an lebih tinggi dari itu semua.

Yang ada didalam Al-Qur'an adalah fashilah karena fashilah lebih mengutamakan makna dibandingkan runtutan gaya bahasa walaupun tidak dapat ditolak bahwa dengan lebih mengutamakan makna dan substansinya, Al-Qur'an tetap menjaga keseimbangan gaya bahasa walau tidak menjadi tujuan intinya.

Jika Al-Qur'an mengandung sajak tentu akan kehilangan mukjizatnya karena sajak lebih mengutamakan irama dan keserasian kata. Lahirnya Al-Qur'an adalah menandingi sastrawan pada masanya yang juga ahli dalam membuat sajak. Jika Al-Qur'an hanya mengutamakan irama dan gaya bahasa maka tidak jauh bedanya dengan gaya bahasa kahin (tukang syair) yang terlebih dahulu muncul sebelum Al-Qur'an.

Jadi ada perbedaan antara sajak dan fashilah dan sastra Al-Qur'an lebih pantas disebut sebagai fashilah daripada sajak karena kedalaman isi kandungan Al-Qur'an dibandingkan dengan gaya bahasa luarnya.

Fashilah yang ada dalam ayat Al-Qur'an dapat diklasifikasinya sebagai berikut:

1. Fashilah Mutamatsilah yaitu akhiran kata yang sehuruf atau sama hurufnya, seperti dalam surat Al-Fajr:

وَالْفَجْرِ ۙ وَلَيَالٍ عَشْرٍ ۙ وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ ۙ وَالَّيْلِ اِذَا  يَسْرِ ۚ هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍ  ؕ

2. Fashilah Mutaqaribah fil Huruf, yakni huruf akhir yang memiliki kedekatan, seperti dalam surat Qaf:

قٓ   ۚ  وَالْقُرْاٰنِ الْمَجِيْدِ ۚ بَلْ عَجِبُوْۤا اَنْ جَآءَهُمْ مُّنْذِرٌ مِّنْهُمْ  فَقَالَ الْكٰفِرُوْنَ هٰذَا شَيْءٌ عَجِيْبٌ  ۚ ءَاِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا   ۚ  ذٰ لِكَ رَجْعٌ ۢ بَعِيْدٌ
3. Fashilah Mutawaziyah, yaitu kesamaan dalam irama dan huruf sajaknya seperti pada surat Al-Ghasyiah:

فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌ ۙ وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌ ۙ

4. Fashilah Mutawazin, yaitu hanya irama yang diutamakan seperti dalam surat Al-Ghasyiah berikutnya:

وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌ ۙ وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌ  ؕ

5. Fashilah Mazidah yaitu fashilah dengan menambah huruf seperti dalam surat Al-Ahzab:

اِذْ جَآءُوْكُمْ مِّنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ اَسْفَلَ مِنْكُمْ وَاِذْ زَاغَتِ الْاَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوْبُ الْحَـنَـاجِرَ وَتَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ الظُّنُوْنَا    ؕ

6. Fashilah Naqhishah, yaitu pengurangan huruf atau kata seperti pada surat Al-Fajr:

وَالَّيْلِ اِذَا  يَسْرِ ۚ

7. Fashilah Mubtada Mu'akkhar atau Khabar Muqaddam, yaitu mengakhirkan kata yang seharusnya didepan atau mendahulukan kata yang seharusnya dibelakang, seperti dalam surat Thaha:

فَاَوْجَسَ فِيْ نَفْسِهٖ خِيْفَةً مُّوْسٰى

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...