Sudah lazim dikalangan ulama Aswaja-Sunni sejak dahulu menamai kelompok pengikut Muhammad Bin Abdul Wahab (MBAW) asal Najd bermana Wahabi. Namun belakangan ini kelompok anti madzhab, anti toleran dan tekstualis tersebut merasa risih dan enggan disebut Wahabi.
Siapakah Wahabi dan siapa pula penggagas sebutan Wahabi?
Wahabiyyah atau Wahabi merupakan firqah (sekte) yang pengasasnya bernama Muhammad bin Abdul Wahhab (wafat 1206 H). Sebutan tersebut dinisbatkan kepada pengasasnya, sedangkan yang pertama kali memunculkan sebutan Wahabiyyah / Wahabi adalah saudara kandung (kakak kandung) Muhammad bin Abdul Wahhab yaitu Syekh Sulaiman bin Abdul Wahhab al-Hanbali dalam kitabnya al-Shawaiq al-Ilahiyyah fi Radd alaa al-Wahhabiyyah. Sebutan itu kemudian diikuti oleh sejumlah ulama Ahlussunnah wal Jama'ah lainnya.
Wahabi-Indo sangat tidak suka jika disebut Wahabi sehingga mereka lebih nyaman disebut pengikut Sunnah, salafi, pengikut manhaj salaf, Muwahhidun atau Muwahhidin. Hal ini bertolak belakang dengan Wahabi-Saudi yang biasa saja jika disebut dengan Wahabi bahkan dikalangan mereka sangat bangga jika disebut Wahabi. Bisa jadi Wahabi-Indo masih berkualitas KW sedangkan Wahabi-Saudi benar-benar berkualitas ori. Sayangnya, Wahabi-Indo yang KW lebih lantang dan lebih galak dari Wahabi-Saudi.
Bin Baz, tokoh Wahabi Arab mengatakan dalam Fatawa Nur ‘ala ad-Darb pada soal yang ke-6 sebagai berikut:
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل
ترضون بهذه التسمية؟ وما هوالرد على من يسميكم بهذا الاسم؟
Soal ke-6, seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian manusia menamakan ulama-ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi (Wahabiyyah), adakah Anda ridha dengan nama tersebut? Dan apakah jawaban untuk mereka yang menamakan Anda dengan nama tersebut?
Bin Baz menjawab sebagai berikut:
الجواب: هذا لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب رحمة الله عليه
Jawaban Bin Baz: Penamaan tersebut masyhur untuk ulama tauhid, yakni ulama Najd. Mereka menisbatkan para ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.
Dan bahkan Bin Baz memuji nama tersebut, ia berkata:
فهو لقب شريف عظيم
Nama itu (Wahabi) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung.Mengapa pengikut Muhammad Bin Abdul Wahab malu disebut Wahabi?
Alasan yang paling mendasar mengapa mereka malu disebut Wahabi karena betapa buruknya sejarah kelam pendiri dan pengikut Wahabi yang telah merusak nama Islam. Menghancurkan peradaban Islam dan meruntuhkan kekhalifahan Turki Utsmani di Hijaz (Mekah-Madinah) karena dibantu oleh klan Saud yang ingin menduduki tahta kekuasaan Saudi. Kerjasama yang sangat serasi ini dibantu oleh mata-mata Inggris yang bernama Hemper.
Bagaimana cara untuk menutup aib kejahatan Wahabi?
Untuk menutup aib kejahatannya, berbagai cara dilakukan mulai dari "pemutihan", pemulihan nama baik dan menisbahkan Wahabi kepada Wahabi yang lain yang bukan kepada Muhammad Bin Abdul Wahab.
Proyek Wahabi-Indo dalam rangka memulihkan paham Wahabi agar tidak dicap sebagai biang teroris salahsatu diantaranya dengan diterbitkannya buku karya tokoh Wahabi yang bernama Muhammad bin Sa’ad Asy-Syuwai’ir mengalami salah paham atau sengaja melakukan pembohongan publik terkait dengan istilah Wahhabiyyah (الوهَّابيَّة) dan Wahbiyyah (الوَهْبِيَّة) dalam tulisannya yang mencantumkan fatwa Al-Lakhmi. Kesalah-pahaman itu ternyata diadobsi oleh kalangan Wahabi-Indo.
Mereka menyebarkan kebohongan tersebut dalam banyak blog atau situsnya, bahkan diunggah di Youtube. Diantaranya adalah blog http://al-amiry.blogspot.com milik bocah Medan bernama Muhammad Abdurrahman (1994) dengan judul "Membersihkan Pakaian Salaf Dari Noda Tuduhan Wahabisme ", blog http://pecintamanhajsalaf.wordpress.com "Inilah Wahabi Sesungguhnya… ", website Darus Salaf Bontang Kaltim (http://www.darussalaf.or.id) dibawah bimbingan ustadz Wahhabi bernama Muhammad Ar Rifai dan Yunus memuat dengan judul "Bagi Yang Ingin Tahu Siapa Wahabi Sebenarnya", blog http://feehas.wordpress.com dengan judul "Wahhabi Yang Asli Tulen, Sesat Menyesatkan" dan situs-situs Wahhabi lainnya.
Di Youtube, kebohongan ini di unggah dalam bentuk rekaman video dari Rodja TV dengan pemateri Abu Yahya Badrussalam yang diberi judul "Membongkar Kesesatan Wahabi". Diunggah oleh akun Rodja TV http://www.youtube.com/user/rodjatv dan di unggah kembali oleh akun yang memakai nama Aswaja http://www.youtube.com/user/NahnuAswaja/. Tidak berbeda dengan kebohongan yang disampaikan dibeberapa situs Wahabi, Badrussalam juga dengan entengnya menyampaikan kebohongan tersebut.
Meskipun berjudul "Membongkar Kesesatan Wahabi", namun dalam pembahasan tersebut Badrussalam berusaha membersihkan sejarah hitam Wahabi dengan mengarahkan penisbatan Wahhabi kepada Ibnu Rustum.
Wahhabiyyah, Wahbiyyah dan Ibnu Rustum
Sepintas kedua istilah antara Wahhabiyyah (الوهَّابيَّة) dan Wahbiyyah (الوَهْبِيَّة) tersebut hampir sama, namun jelas berbeda. Wahhabiyyah (Wahhabi) pengasasnya bernama Muhammad bin Abdul Wahhab. Sedangkan Wahbiyyah pengasasnya bernama Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, wafat tahun 38 Hijiriyah. Istilah Wahbiyyah dinisbatkan kepada Abdullah bin Wahbi Ar-Rasibi, bukan kepada Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum, wafat tahun 208 Hijriyah.
Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum bukanlah pendiri Wahbiyyah, apalagi Wahhabiyyah. Ibnu Rustum merupakan salah satu pemimpin pecahan Wahbiyyah yang alirannya dikenal dengan "Wahbiyyah al-Rustumiyyah". Persamaan diantara mereka adalah mereka semua sama-sama termasuk khawarij.
Untuk melapisi kebohongan diatas, mereka juga kerap kali menyatakan bahwa penisbatan istilah "Wahabiyyah" kepada Muhammad bin Abdul Wahhab adalah salah kaprah. Bahkan, ada ulama Wahhabi yang berbohong dan mengatakan bahwa penamaan Wahabi adalah disandarkan kepada nama al Wahhab, salah satu dari nama-nama Allah. Seperti yang dikatakan oleh ulama Wahabi bernama Muhammad bin Jamil Zainu dalam bukunya Quthuf Min asy Syama’il al Muhammadiyyah
وهابي نسبة إلى الوهاب وهو اسم من أسماء الله
Nama Wahabi adalah disandarkan kepada nama al Wahhab, dan dia itu (Al-Wahhab) adalah salah satu dari nama-nama Allah.
Jelas, mereka tidak paham bahwa penisbatan itu tidak harus disandarkan pada nama pendirinya (pengasasnya), bisa juga disandarkan kepada nama ayahnya, kakeknya, kakek dari kakeknya dan seterusnya. Didalam bahasa arab, penisbatan juga seringkali dipakai dengan disandarkan kepada Mudlaf Ilaih-nya. Seperti kata Abdul Qais, maka nisbahnya menjadi Qaisy.
Dengan demikian, berbagai cara dan upaya kelompok Wahabi menyebarkan proyek Wahabinya mulai cara penguasaan media, pemutihan hingga penipuan. Saatnya umat Islam Aswaja-Sunni diseluruh dunia membendung kelompok takfiri ini agar akidahnya tidak ternodai.
No comments:
Post a Comment