Monday, August 6, 2018
Buya Syafi'i Ma'arif: Lawan Mereka yang Memperaat Agama untuk Politik!
Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Buya Syafii Maarif mengimbau masyarakat untuk menghindari kampanye politik di forum agama.
“Dihindari, kalau bisa itu dihindari. Saya rasa semua orang kalau sudah menyangkut politik kekuasaan, emosi akan menguasai akal sehat,” kata Buya seusai sarasehan kebangsaan di Gereja St Ignatius Kota Magelang, Jawa Tengah, Rabu (25/4/2018).
“Beragama itu harus dengan otentik, dengan adab, moral, semangat persaudaraan,” tambahnya.
Menurutnya, agama adalah acuan moral, bukan menjadi kendaraan politik yang berdampak pada rusaknya situasi masyarakat.
“Kalau politiknya politik tinggi (tidak masalah). Tapi kalau politik tujuannya untuk kaitan Pilkada, Pemilu, cari pengikut, itu tidak benar,” tegasnya.
Ia melanjutkan, sekali agama dimasuki politik, pasti akan dipergunakan untuk kepentingan pragmatis.
Agama seharusnya tidak digunakan untuk tujuan yang merusak.
“Seharusnya beragama itu, kalau menurut Bung Karno, harus beradab, harus berbudaya. Beragama bolehlah, tapi tidak dipakai untuk tujuan rendahan, jangan kotori agama dengan tujuan-tujuan yang rusak,” tutur Buya.
Buya pun meminta para politisi agar bisa tampil secara beradab, saling menghargai, dan tidak menyampaikan ujaran kebencian.
Hal itulah yang menjadi perusak pergaulan antar-sesama maupun pemeluk agama lain.
“Itu berbahaya, merusak kohesi sosial, merusak pergaulan. Bukan saja yang berbeda agama, yang satu agama bisa juga berkelahi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Buya mengingatkan umat beragama untuk ikut menyuarakan suara yang mencerahkan, tidak lagi menjadi umat yang pendiam.
Karena diam hanya akan memberikan keleluasaan perusak agama.
“Kalau hanya diam saja, mereka yang memperalat agama bisa leluasa, seakan-akan mereka yang benar. Itu harus dilawan. Kita harus menunjukkan bahwa agama itu jangan dipakai untuk tujuan yang kotor, kumuh,” tandas Buya Safii
https://t.co/C73knNuKSr
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita
Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...
-
ﺍﻟﻔﺎﺗﺤﺔ ﺇﻟﻰ ﻣﺸﺎﻳﺦ ﺍﻟﻘﻬﻮﺓ ﺍﻟﺒﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﺴﺎﺩﺓ ﺍﻟﻌﻠﻮﻳﺔ ﻭﺍﻷﻭﻟﻴﺂﺀ ﻭﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻭﻛﻞ ﻣﻦ ﻳﺸﺮﺑﻬﺎ ﺑﻨﻴﺔ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺼﻠﺢ ﺍﻟﻨﻴﺔ ﻭﺍﻟﻄﻮﻳﺔ- Alfatihah ila masyayi...
-
Teknik dasar Naqsyabandiyah, seperti kebanyakan tarekat lainnya, adalah dzikir yaitu berulang-ulang menyebut nama Tuhan ataupun menyataka...
-
Enam orang angggota kelompok Takfiri bersenjata yang berafiliasi dengan Front al-Nusra mengaku melakukan pembunuhan terhadap Sheikh Syahi...
-
💡حكم الإمساك عن الشعر والأظفار في عشر ذي الحجة لمن أراد التضحية💡 الحمدلله الذي بنعمته تتم الصالحات والصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى ...
-
Tawasul adalah salah satu jalan dari berbagai jalan tadharru’ kepada Allah. Sedangkan Wasilah adalah setiap sesuatu yang dijadikan oleh...
-
Di antara penyebab muncul dan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dalam Islam menurut KH. Muhammad Hasyim Asy’ari adalah: 1. Tidak Me...
-
Oleh Rijalul Wathon Al-Madury Sayyid Kamal al-Haydari yg dengan nama lengkap Kamal bin Baqir bin Hassan al-Haydari (السيد كمال بن باقر ...
-
Oleh: Muhammad A S Hikam "Kang, kemarin saya mampir ke makam mBah Kerto." "MBah Kerto yang mana, Gus?" "Lh...
-
Hizbut Tahrir memiliki dua bendera, berwarna putih yang disebut Liwa' dan warga hitam yang disebut Rayah. Mereka mengklaim 2 bendera ...
-
Tiba saat kita bersama Bersatu padu membela Menjaga Aqidah Aswaja Itu kewajiban kita Tiba saat kita berdiri tegak Untuk lawan mereka...
No comments:
Post a Comment