Monday, October 8, 2018

Pengumpulan Al-Qur'an menjadi Mushaf sebagai Wahyu atau Ijtihad?


Ketika Malaikat Jibril turun membawa wahyu, ada yang ngeh nggak, kayak apa wujud fisik ayat Qur'an saat itu?

Kitab? Lembaran? Teks? Tulisan?

Jawabannya tidak ada satu pun yang benar. Sebab secara fisik yang turun itu berupa suara alias voice. Suara malaikat Jibril yang menirukan wahyu aslinya berupa kalamullah.

Tapi sadarkah kita bahwa Al-Quran yang kita pegang sekarang ini wujudnya selain suara juga berupa tulisan, teks, bahkan kertas yang dijilid jadi buku?

Pertanyaannya : konversi dari suara menjadi teks tulisan itu apa statusnya? Dan bagaimana prosesnya? Apakah proses itu berstatus wahyu jugakah atau ijtihad manusia?

Lalu siapa kah yabg melakukan konversi? Nabi SAW, Jibril, atau para shahabat?

Kalau yang melakukannya sekelas para shahabat yang notabene hanya manusia biasa, bukan nabi atau malaikat, berarti huruf-huruf teks Al-Quran yang tertulis di kulit, pelepah kurma, batu dan tulang di masa itu statusnya apakah wahyu atau hasil ijtihad manusia (shahabat)?

Jawabannya memang hasil ijtihad shahabat yang notabene hanya manusia biasa. Namun sepanjang sejarah, kita menghormati mushaf dan menerimanya secara mutlak,  sebagaimana kita mensucikan Al-Quran itu sendiri.

Sepanjang 14 abad ini, tidak ada satu pun orang yang berani mengkritik mushaf hasil tulisan para shahabat. Padahal itu hasil proses konversi, bukan wahyu asli yang dibawa oleh Jibril.

Jadi jangan lagi ada yang membatasi kita berpegang hanya pada Quran Sunnah lalu anti ijtihad manusia. Sebab wujud fisik mushaf kita adalah hasil ijtihad.

Jibril tidak pernah turun bawa mushaf. Dia hanya menyampaikan Quran secara suara. Begitu dituliskan oleh shahabat, masuklah unsur ijtihad manusia di dalamnya.

Apalagi ketika teknis penulisannya distandarisasi di masa khalifah Utsman, terus dilengkapi dengan titik dan harakat, diberi nomor pada tiap ayatnya. Juga dibagi menjadi 30 juz dan seterusnya, maka semua itu wujud ijtihad manusia.

Masih mau anti dengan ijtihad? Jangan baca mushaf.

Ahmad Sarwat, Lc.MA

No comments:

Post a Comment

Khutbah Jum'at: Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita

Bulan Muharram Sarana untuk Mengevaluasi Tradisi Kita Khutbah 1 اَلْحَمْدُ للهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارْ، اَلْعَزِيْزِ الْغَفَّارْ، مُكَوِّرِ ...